Secara peringkat, NCKU tidak bisa diremehkan. Silakan cari sendiri di internet dan bandingkan dengan PTN di negara kita.
Selama SMA, saya belajar dengan sangat tidak pantas. Di kelas tidur, lalu hanya asyik ikut lomba. Bapak ibu sudah melarang, tapi saya tetap ikut lomba sekehendak hati saya yang akhirnya mengorbankan banyak sekali waktu belajar saya. Karena, lomba yang saya ikuti adalah lomba riset. Memang ada yang menang, sih, tapi progress akademik saya sangat memprihatinkan.
studyintaiwan.org, sumber informasi terbaik tentang kuliah di taiwan |
Setelah menempuh tahun ketiga SMA, barulah saya sadar bahwa keadaan saya sudah gawat. Roomate saya juga pada speechless semua melihat keadaan saya (FYI, saya selama SMA tinggal di Asrama Yayasan Soposurung Balige). Maka gagal PTN menjelma jadi hantu yang horor sangat. Bau nama almamater kalau sempat saya gagal PTN.
Maka untuk orang yang suram masa depan seperti saya ini, segala cara harus saya coba agar setidaknya nyangkut entah dimana. (FYI lagi, saya tidak berdukun. Hanya kelakar kok :p )
Saya mendaftar SNMPTN, SBMPTN, PKN-STAN, dan terakhir, karena banyak info yang beredar di asrama, saya juga coba mendaftar ke luar negeri. Gila ya! Makhluk yang pesimis PTN dalam negeri nekad nyoba-nyoba PTN negara orang. Semua saya kalungkan dengan doa.
Untuk SNMPTN, SBMPTN, dan PKN-STAN, kita mafhum saja sebab cerita ini sudah menjadi rahasia umum.
Jadi, supaya bisa kuliah ke luar negeri, saya harus bisa menemukan dua komponen penting:
1. Universitas mana yang hendak menerima saya
2. Siapa yang bayar
Berhubung keadaan ekonomi keluarga tidak begitu mendukung, maka prioritasnya saya jadi terbalik :
1. Siapa yang bayar
2. Dimana kuliahnya
Maka menemukan penyedia beasiswa adalah hal yang lebih penting buat saya. Setelah mencari info kesana dan kemari, akhirnya saya menemukan dua kesimpulan berharga.
Kita, WNI, khususnya untuk program Bachelor hanya memungkinkan mendapat beasiswa dari salah satu dari dua dari mereka yang bersedia. Kalau anda pusing membacanya, jangan sedih karena saya juga pusing.
Mari kita buat simpel.
Ada dua penyedia beasiswa (yang mungkin bersedia) memberikan dana pendidikan untuk calon lain yang mendaftar
1. Universitas tempat mendaftar
2. TETO (semacam duta Taiwan di Indonesia)
Nah, mungkin kamu bisa mencari sponsor lain, namun peluang beasiswa dari universitas adalah yang paling besar, lalu disusul oleh beasiswa TETO yang sepertinya sedikit lebih sulit.
Apakah mungkin mendapat beasiswa dari keduanya? TIDAK MUNGKIN! Itu adalah ketentuan mereka.
NCKU, salah satu universitas negeri terbaik di Taiwan. |
Sekarang apakah masih bingung dengan kalimat kita, WNI, khususnya untuk program Bachelor, hanya memungkinkan mendapat beasiswa dari salah satu dari dua dari mereka yang bersedia? Kalau masih bingung sudah bisa cari panadol sebentar.
Maka seperti uraian diatas, saya mencoba segala cara yang mungkin, Saya mendaftar ke universitas dan memohon beasiswa, begitu juga dengan TETO. Teknisnya, saya boleh mendaftar keduanya, namun kelak hanya bisa menyusu dari salah satu dari mereka.
Kalau di poin ini masih belum paham dengan kalimat kita, WNI, khususnya untuk program Bachelor hanya memungkinkan mendapat beasiswa dari salah satu dari dua dari mereka yang bersedia, hiraukan saja kalimat itu.
Pendaftaran ke universitas, permohonan beasiswa ke universitas, permohonan beasiswa ke TETO, semuanya hampir sama! Persyaratanya dan apa yang perlu kamu serahkan ke mereka juga hampir sama. Apa yang diminta?
1. KTP, Paspor, dan dokumen standar lainnya.
2. Pernyataan dari Bank bahwa kamu punya uang sekitar RP 60 juta untuk menjamin bahwa kamu datang ke Taiwan punya modal.
3. Autobiografi, menjelaskan siapa kamu dan apa yang telah kamu perbuat.
4. Study plan, menjelaskan bagaimana kamu dan apa yang akan kamu perbuat.
5. Surat rekomendasi dari guru/kepala sekolah.
6. Ijazah (bisa nyusul)
7. Sertifikat kemampuan bahasa (both english and mandarin)
dan yang terakhir, dokumen pendukung lainnya.
Dokumen ini harus disiapkan untuk dua pihak: pihak universitas dan pihak penyedia beasiswa. Jadi bisa dibilang kita mendaftar 2 kali.
Pendaftarannya online, jadi hanya perlu scan dokumen yang tertera diatas. Perlu dicatat bahwa mereka tidak mengerti Bahasa Indonesia, maka sediakanlah dokumen berbahasa Inggris atau Mandarin. Sekarang, mari kita siapkan dokumen satu per satu.
Melirik poin kedua, sepertinya ada yang jidatnya berkerut. Loh, bukannya mau dapat beasiswa ya? Kenapa harus siapkan modal 60 juta?
Kita mendaftar ke universitas, perlu dijamin oleh dana.
Pada saat mendaftar ke universitas, kita belum bisa memastikan apakah kita sudah dapat beasiswa atau belum, karena proses aplikasinya nyaris berbarengan, Untuk itu, memang perlu menyiapkan pernyataan kondisi finansial. Nanti, kalau memang aplikasi beasiswa kita diterima, poin kedua itu sudah tidak diperlukan lagi.
Poin ketiga dan ke empat, sepertinya di search ke Google saja. Google jauh lebih tahu daripada saya.
Poin kelima. Karena saya masih SMA, maka surat rekomendasi ini ditulis oleh guru dan kepala sekolah. Saya yang memilih gurunya. Semuanya tetap harus dalam bahasa Inggris, dan kalau bisa sertakan tanda tangan dan stempel.
Untuk permohonan beasiswa ke TETO, poin kelima ini sedikit lebih sulit. Kita harus kirimkan surat rekomendasi ini ke dalam amplop yang tertutup, lalu di amplopnya juga harus dibubuhkan tanda tangan. Lalu dikirim ke kantor TETO di Jakarta.
Nah poin yang keenam, karena saya belum lulus SMA pada saat mendaftar, maka saya kirimkan email ke pihak universitas bahwa nanti Ijazah saya akan menyusul. Jelaskan saja bahwa kamu masih kelas 3 SMA, mereka akan mengerti dan tidak menuntut yang aneh aneh,
Terakhir, lampirkan dokumen yang bisa mendukung kamu agar diterima berkuliah dan layak mendapat beasiswa. Dalam hal ini saya melampirkan sertifikat lomba yang pernah saya menangkan.
Begitulah kira-kira proses pendaftarannya. Tinggal menunggu pengumuman. Uniknya, saya sudah diumumkan diterima di NCKU dan mendapat beasiswa TETO bahkan sebelum saya menempuh ujian tertulis SBMPTN. Karena sudah diterima di Taiwan, saya jadi nyaman dan tenang mengerjakan ujian SBMPTN. Mungkin karena itu saya lulus.... hehehehe. It was a super luck :p
Pertanyaan yang sering bergulir. Mana lebih enak beasiswa TETO atau beasiswa universitas?
Sekarang, tiap universitas punya kebijakan dan dana yang berbeda-beda. Jenis beasiswa yang disediakan juga berbeda. Maka itu semua tergantung universitasnya.
Namun beasaran beasiswa TETO memang sudah pasti. Mereka bahkan sudah umumkan beasiswanya sebelum pendaftaran di buka. Untuk saya, mereka menyediakan living allowance sebesar NTD15000 per bulan (atau setara sekitar Rp 6 juta rupiah) DAN menyediakan biaya untuk tuition fee sebesar NTD45000 per semester. Kalau menurut saya besaran beasiswa ini haram kalau dibilang kecil.
Nah, tuition fee ini juga beda-beda di tiap universitas. Beda jurusan, beda lagi besarnya. Karena saya ambil jurusan teknik di NCKU, maka tuition feenya adalah NTD55000 per semester. Lho! Berarti beasiswa TETO itu masih kurang dong??? Kalau kasusnya seperti saya ini, maka sisanya siapa yang tanggung????
Jawabnya adalah: tergantung universitasnya! Bisa saja kita yang tanggung atau universitasnya yang tanggung. Untuk di NCKU sendiri, kekurangan ini ditanggung oleh: NCKU!
Pengumuman lulus di NCKU |
Itulah penjelasan mengapa saya bisa sampai disini dan belajar. Oh ya! Untuk S1 sendiri, kebanyakan semuanya diajar dengan bahasa mandarin. Makanya, supaya tidak messed up seperti saya, siapkanlah kemampuan bahasa mandarin anda dengan baik, Namun teteap ada juga yang diajar dengan bahasa Inggirs. Untuk lengkapnya daftar universitas, program, dan bahasa pengantar yang digunakan dapat dilihat di studyintaiwan.org. Untuk beasiswa TETO, infonya dapat dilihat di http://www.studiditaiwan.org/
Kalau minat kuliah ke Taiwan, percaya deh sama saya, lebih gampang daripada daftar kuliah di PTN dalam negeri. Sekian.
21 komentar
Write komentarterimakasih banyak kak Rio tulisannya sangat menginspirasi :-)
Replyterima kasih kembali :)
Replyhalo kak rio, saya mau nanya2 nih boleh kan kakk ? hehe :D. yang pertama kak, setelah seleksi dokumen di nyatakan lolos, apa kk ada melewati seleksi interview lagi kak?
Replykedua, kakak kan tdk menyertakan sertifikat TOCFL saat pendaftaran apakah kakak masih di wajibkan utk menyerahkan nya sampai batasan waktu tertentu ? terimakasih kak.
Engga perlu interview. Semua hanya urusan berkas saja.
ReplyKalau kamu nanti dapet beasiswa TETO, maka sertifikat lulus level 3 TOCFL harus dikirim sebelum semester 2 dimulai, atau tidak beasiswanya dipending... Kalau udah kamu sertakan sertifikatnya, baru mengalir lagi beasiswanya...
Kalau sampir akhir semester 2 belum kamu kirim, maka beasiswa dicabut...
Kalau beasiswa universitas, saya kurang tahu :)
Kalo tidak menyerahkan sertifikat TOCFL dan menggunakan sertifikat lain semisal TOEFL bagaimana?
Replytergantung universitasnya mau menerima atau tidak. kalau tidak menyerahkan bukan berarti tidak diterima karena yang dinilai bukan hanya kemampuan semata. Namun alangkah lebih baik kalau diserahkan, sertifikat apapun itu. Kalau di NCKU sendiri, tidak wajib sertakan sertifikat, hanya lampirkan surat keterangan bahwa pernah belajar mandarin dengan hasil (memuaskan/baik) juga bisa... tapi tidak ada jaminan akan diterima
ReplyTOEFL juga sangat membantu! Upload saja!
ReplyHalo mau nanya2 soal kuliah disana khususnya tentang bahasa ya, kalau kuliah jurusan mandarin apa tidak kesusahan ya? Kak rio sendiri persiapannya mandarinnya berapa lama dan apakah disana kesusahan dalam bahasa?
ReplyMaksudnya kuliah jurusan lain dengan bahasa pengantar mandarin
ReplyKesusahan donk :p. Tapi gapapa. Disini dosennya baikk luar biasa. Kalau ga ngerti ya rajin nanya aja ke dosen. Mereka dengan senang hati menjelaskan dengan bahasa Inggris. Tapi harus tahu dong tatakrama bertanya kepada dosen itu seperti apa. Gaboleh nanya yang seharusnya kamu bisa cari sendiri di buku.
ReplyUntuk kemampuan bahasa Mandarin, saya tidak ada persiapan khusus. Sebenarnya sudah 5 tahun saya belajar mandarin selama SMP dan SMA, tapi saya tidak pernah serius. Memperkenalkan diri pun saya tidak bisa (dengan baik dan benar) --- akhirnya ya menyesal sendiri. Seandainya saya dulu memperhatikan guru sedikit saja, seharusnya kuliah saya tidak serepot sekarang.
Tapi saya merasa kemampuan bahasa mandarin saya sekarang sudah berkembang pesat. Kalau belajar di kelas menggunakan mandarin, saya hanya bisa menangkap pelajaran sekitar 20%-30%. Untungnya buku teks menggunakan bahasa Inggris sehingga saya bisa belajar lagi sendiri.
20% itu cukup kok untuk mengetahui kira-kira apa yang dituntut dosen ke mahasiswanya. Saya juga sekarang bisa mengerti kalau dosen bilang ada PR, ada ujian, dlsb.
Untuk kemampuan berbicara, saya sering ngobrol dengan teman, makanya akhirnya bisa berkembang juga....
Semoga membantu :)
halo, kak Rio,mw nnya nih. Apakah kita bisa 100% dpat beasiswa TETO? dan kapan dibukanya pendftaran beasiswa TETO setiap tahun ? thx. kalau bisa boleh balas dngn email gk? 😂 . e-mail : vstnegrace01@gmail.com
ReplyTidak bisa. Beasiswa teto itu masih menyeleksi pemohon yang layak dan tentu saja kuota nya terbatas.
ReplyMas Rio, untuk beasiswa Teto prosesnya apakah cukup berkas offline atau online juga?
ReplyTrimamsh
Setahu saya hanya perlu kirim berkas langsung ke kantor teto. Untuk lebih pastinya bisa di cek ke website teto atau email langsung ke mereka. Semoga membantu..
ReplyUntuk beasiswa s3 di NKCU bagaimana mekanism nya ya? tolong dibantu informasinya.
ReplyMekanisme nya hampir sama....
ReplyKalau mau dapet beasiswa dari TETO:
Kita harus daftar dua kali yaitu daftar beasiswa ke TETO dan daftar penerimaan mahasiswa ke kampus (NCKU). Kalau diterima di beasiswa dan di kampus, tinggal berangkat :)
Kalau mau dapat beasiswa dari NCKU (bukan dari TETO)
Ini informasi langsung dari NCKU
Recipients can get the monthly stipend and the waivers of tuition fees & course credit fees
monthly stipend for master recipients is up to USD 100 (NT$3,000), and for PhD students is up to USD 233 (NT$7,000).
How to apply:
The University International Student Admissions Committee will review the application documents to evaluate the scholarship opportunity for the first academic year. Applicants do not need to submit any additional application documents for this scholarship, and the award information will be mailed along with the admission letter. For the further academic years, the students have to apply again. The Committee will review your last year’s academic performance to evaluate the scholarship status.
Note:
1. Students with an employment status on their ARC or a work visa are not eligible to receive any of the above scholarships.
2. Recipients who defer admission will be disqualified from the granted scholarship
I do recall everything, all my dreams which I left, when I read this article. How's life? If u already read this, please send me an e-mail: nommensenompusunggu@gmail.com. We'd better have some chitchat there! Good luck, old friend!
ReplyKak mau nanya donk, kalo semisal beasiswa tidak diterima apakah masih bisa apply buat masuk univ tanpa beasiswa atau menggunakan program yinfuban?
ReplyBisa banget! Hanya saja, kalau beasiswa dari TETO ditolak, kamu harus cari beasiswa dari sumber lain, misalnya dari kampus (NCKU) atau pakai biaya sendiri.... Untuk masuk univ itu bisa tanpa beasiswa, bisa juga dari yinfuban... Good luck ya!
Replykak, mau tanya dong kak, kalo misal saya masih kelas 12. daftar ke TETO nya boleh kumpulin SKHU/ surat keterangan lulus tidak?
ReplyHy Rio
ReplyKamu lulusan tahun berapa di soposurung?
.
Btw, saya Pernah ngajar kimia disana 6 bulan saja, tapi tidak familiar dgn nama kamu.
EmoticonEmoticon