Resensi Buku : Aleph - Paulo Coelho

Masa Lalu, Masa Kini, Masa Depan

Aleph
Aleph - Paulo Coelho
Judul Buku        : Aleph
Penulis               : Paulo Coelho
Penerbit             : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa      : Rosemary Kesauly 
Edisi                   : Cetakan Pertama, Mei 2013
Tebal                 : 345 Halaman
Berjanjilah, jika aku mengalami hal yang sama, maka kau akan menyalakan api persahabatan kita di gunung seberang - Paulo Coelho

Buku ini bercerita tentang pertemuan Paulo Coelho dengan gadis Turki bernama Hilal, dalam perjalanan Paulo Coelho ketika sedang mencari 'kerajaannya'. Tulisan ini didasarkan pada pengalaman penulis kelahiran 1947 ini. Paulo menceritakan kisah yang fantastis yang tidak pantas disebut sebagai sebuah 'kebetulan'

Kisah ini bermula dari pencarian spiritual penulis yang sudah merilis lebih daru dua lusin buku ini. Perjalanan spiritualnya ia lakukan dibawah bimbungan gurunya, J. Tapi ada sesuatu yang mengganjal hatinya, sehingga ia memutuskan untuk keliling dunia dengna menjelajahi banyak negara, bahkan hingga melintasi jalur Trans-Siberia (Russia) yang panjangnya 2989km! (Jalur Trans-Siberia adalah jalur kereta api terpanjang di dunia). Dalam perjalanannya inilah banyak kejadian yang diluar akal manusia terjadi.

Pertemuan penulis buku The Alchemist dengan Hilal adalah kisah yang sangat unik dan menarik. Keduanya percaya, bahwa mereka pernah bertemu di masa lalu, di kehidupan sebelumnya, pada masa Inkuisisi Spanyol. Mereka bertemu dan masuk ke dalam aleph sehingga mereka bisa melihat banyak waktu dan kejadian dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa melihat kehidupan inkarnasi yang lalu.

Paulo dan Hilal berjalan bersama mengeruk kehidupan lampau, menikmati kehidupan sekarang, belajar memaafkan, saling melengkapi, dan menyatakan cinta. Itulah dasar kehidupan yang hakiki.

Buku Aleph ini tidak hanya bercerita tentang perjalanan, tetapi mengandung banyak sekali nilai-nilai kehidupan

Perlajanan Paulo Coelho mengajarkan kepada kita, bahwa apa yang kita lakukan di masa lalu akan selalu mempengaruhi kehidupan yang sekarang, karena sesungguhnya, kehidupan ini selalu berjalan, sama seperti gerbong-gerbong dan kereta api. Kehidupan yang satu dan kehidupan yang lalu sama seperti gerbong, kita tidak bisa melihat kehidupan yang lalu karena kita berada di gerbong yang berbeda, tapi semuanya tetap masih berjalan hingga Tuhan memutuskan untuk menghentikan kehidupan.

Saya sangat merekomendasikan anda untuk membaca buku keren ini.
Previous
Next Post »